PURWOKERTO - Kegiatan pameran seni dan hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Purwokerto kembali menarik perhatian masyarakat. Melalui event bertajuk “Dari Jeruji Besi Menjadi Inspirasi, Mengikis Stigma Merajut Asa”, berbagai karya kreatif WBP ditampilkan sebagai bagian dari upaya memperkenalkan hasil pembinaan sekaligus membuka ruang dialog antara masyarakat dan pemasyarakatan.
Pameran ini menjadi bagian dari kolaborasi antara Lapas Purwokerto dan para mahasiswa Fakultas FISIP Universitas Jenderal Soedirman, Rabu (10/12/2025).

Beragam karya unggulan WBP dipamerkan, seperti sapu glagah, celengan karakter, kaligrafi meja, aneka produk pengolahan sampah terpadu, hingga batik tulis dan batik cap hasil kerja sama dengan pihak mitra.

Selain karya kerajinan, pengunjung juga disuguhkan penampilan seni berupa grup band dan calung WBP yang memperkuat pesan bahwa pembinaan di Lapas tidak hanya berfokus pada keterampilan, tetapi juga perkembangan karakter dan ekspresi seni.

Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pameran ini merupakan bukti nyata keberhasilan program pembinaan.
“Kami ingin masyarakat melihat bahwa pembinaan di lapas bukan sekadar rutinitas, tetapi proses membangun kembali jati diri. Setiap karya yang ditampilkan adalah simbol perubahan dan harapan, ” ujarnya.
Aliandra juga menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan, dunia pendidikan, dan masyarakat dalam menurunkan stigma terhadap WBP.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita membuka pintu bagi publik untuk menyaksikan potensi mereka. Ketika stigma berkurang, peluang WBP untuk kembali diterima masyarakat semakin besar, ” tambahnya.
Pameran pun ditutup dengan antusiasme pengunjung yang menunjukkan apresiasi tinggi terhadap karya dan semangat para WBP.
(Humas Lapas Purwokerto)
