PURWOKERTO – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional dan memanfaatkan aset negara secara produktif, Balai Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto menggelar kegiatan panen raya sayuran kangkung di area kebun kantor setempat. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (17/12) ini menjadi bukti nyata keberhasilan jajaran Bapas Purwokerto dalam menyulap lahan terbatas menjadi area pertanian yang menghasilkan.

Suasana kebun di area belakang kantor Bapas Purwokerto tampak hijau dan segar saat Kepala Urusan Tata Usaha Bapas Purwokerto Dewi Umbarawati bersama jajarannya turun langsung untuk memetik hasil jerih payah mereka.Kegiatan bercocok tanam ini merupakan inisiatif internal Bapas Purwokerto untuk menciptakan lingkungan kerja yang asri sekaligus produktif. Program ini tidak hanya sekadar mengisi waktu luang, tetapi juga memiliki tujuan strategis dalam menanamkan semangat kemandirian pangan di lingkungan pegawai.
Ditemui di sela-sela kegiatan, Kepala Bapas Purwokerto, Bluri Wijaksono, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai wujud dukungan institusi terhadap program pemerintah.
"Kegiatan panen kangkung hari ini bukan sekadar seremonial semata, melainkan wujud nyata komitmen Bapas Purwokerto dalam mendukung program ketahanan pangan yang digalakkan pemerintah. Kami ingin menunjukkan bahwa keterbatasan lahan di area perkantoran bukanlah hambatan untuk tetap produktif. Justru, dengan sedikit kreativitas dan kemauan, lahan sempit pun bisa menghasilkan sumber pangan yang sehat, " ujar Bluri Wijaksono.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa hasil panen ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi internal Bapas dan menjadi pemikur semangat bagi seluruh pegawai. "Hasil panen ini, meski terlihat sederhana, memiliki nilai filosofis kemandirian yang tinggi. Ini adalah hasil kerja keras bersama, " tambahnya.
Sementara itu, Kepala Urusan Tata Usaha Bapas Purwokerto, Dewi Umbarawati, yang turut serta dalam kegiatan panen tersebut, menjelaskan aspek teknis dari pemanfaatan lahan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa area kebun tersebut sebelumnya merupakan lahan yang kurang dimanfaatkan secara optimal.
"Area di sisi dan belakang kantor ini dulunya adalah lahan kosong yang kurang produktif. Kami di jajaran Tata Usaha kemudian berinisiatif untuk mengolahnya. Kami memilih menanam sayuran seperti kangkung karena masa panennya relatif cepat dan perawatannya tidak terlalu rumit, sehingga tidak mengganggu tugas pokok dan fungsi pelayanan kami, " jelas Dewi Umbarawati.
Ia juga menekankan aspek kebersamaan dalam pengelolaan kebun tersebut. "Perawatan kebun ini dilakukan secara gotong royong oleh para pegawai di sela-sela waktu istirahat atau setelah jam dinas. Ini juga menjadi sarana refreshing dan mempererat kekompakan antar pegawai Bapas Purwokerto, " pungkasnya.
Ke depannya, Bapas Purwokerto berencana untuk terus mengembangkan program pertanian perkotaan (urban farming) ini dengan mencoba menanam jenis sayuran lain dan berupaya melibatkan klien Bapas Purwokerto sebagai bagian dari program pembimbingan kemandirian, jika memungkinkan secara teknis dan regulasi. Panen kangkung ini menjadi langkah awal yang manis menuju Bapas Purwokerto yang lebih mandiri dan produktif.
(Humas Bapas Purwokerto)

Devira Arum