PURWOKERTO – Sebuah kebanggaan tersendiri ditorehkan oleh Balai Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto di kancah nasional. Salah satu pegawainya, Kartika Sari, berhasil mengukuhkan diri sebagai salah satu peserta terbaik dalam Pelatihan Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Ahli Pertama Tahun Anggaran 2025.

Berdasarkan pengumuman resmi hasil pelatihan, Kartika Sari sukses meraih peringkat ke-6 terbaik dari total 418 peserta yang berasal dari seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Indonesia. Prestasi ini menjadi sorotan mengingat ketatnya persaingan dalam pelatihan yang diperuntukkan bagi pegawai hasil seleksi calon pejabat fungsional pembimbing kemasyarakatan tersebut.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan ini dilaksanakan dengan metode Pelatihan Jarak Jauh (PJJ). Metode ini menuntut disiplin tinggi, kemandirian belajar, serta kemampuan manajemen waktu yang luar biasa dari para peserta, yang harus menyeimbangkan antara kewajiban mengikuti materi pelatihan yang padat dengan tugas pokok dan fungsi mereka di satuan kerja masing-masing.
Masuknya Kartika Sari dalam jajaran "10 Peserta Terbaik" membuktikan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh Bapas Purwokerto. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga membawa harum nama Bapas Purwokerto di level Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia.
Menanggapi prestasi gemilang bawahannya, Kepala Bapas Kelas II Purwokerto, Bluri Wijaksono, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Ia mengungkapkan rasa bangganya atas dedikasi dan kerja keras yang telah ditunjukkan oleh Kartika Sari selama menjalani proses pelatihan yang menantang tersebut.
"Kami keluarga besar Bapas Purwokerto tentu sangat bangga dan bersyukur atas pencapaian Ibu Kartika Sari. Meraih peringkat ke-6 dari 418 peserta terpilih se-Indonesia bukanlah hal yang mudah. Ini adalah bukti nyata dari kompetensi, keseriusan, dan dedikasi beliau dalam meningkatkan kapasitas diri sebagai seorang Pembimbing Kemasyarakatan, " ujar Bluri Wijaksono dalam keterangan resminya.
Bluri menambahkan bahwa prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh pegawai di lingkungan Bapas Purwokerto untuk terus belajar dan meningkatkan profesionalisme. "Semoga ilmu yang didapat selama pelatihan dapat segera diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas layanan pemasyarakatan, khususnya dalam tugas-tugas krusial PK seperti penelitian kemasyarakatan (Litmas), pendampingan, pembimbingan, dan pengawasan klien, " tegasnya.
Sementara itu, Kartika Sari, pegawai yang berhasil menorehkan prestasi tersebut, mengaku bersyukur dan tidak menyangka bisa masuk dalam jajaran sepuluh besar nasional. Ia menuturkan bahwa proses pelatihan jarak jauh memberikan tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga fokus dan konsistensi.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur kepada Allah SWT atas hasil ini. Jujur, proses PJJ ini sangat menantang karena membutuhkan komitmen yang kuat untuk tetap fokus belajar di tengah dinamika tugas kantor. Namun, dukungan penuh dari pimpinan, khususnya Bapak Kepala Bapas, dan rekan-rekan kerja di Bapas Purwokerto menjadi energi tambahan bagi saya untuk memberikan yang terbaik, " ungkap Kartika Sari.
Kartika menegaskan komitmennya untuk mengaplikasikan seluruh ilmu dan wawasan baru yang diperolehnya selama pelatihan demi kemajuan Bapas Purwokerto. "Pencapaian ini menjadi amanah bagi saya untuk bekerja lebih profesional lagi sebagai Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Pertama nantinya, demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan klien pemasyarakatan, " pungkasnya.
( Humas Bapas Purwokerto )

Devira Arum